Sabtu, 05 November 2011

Catatan Seputar Seminar Lafarge Cement Indonesia



Kamis tanggal 27 Oktober 2011 kemarin diajak atau diundang ikut Seminar dari Lafarge Cement Indonesia. Diundang karena salah satu blogger, dan pesertanya lebih banyak dari kalangan jurnalis dan media. Berikut ini adalah laporannya :
Seminar Lafarge Sustainable Construction
Lafarge terus memperkuat komitmennya
dalam konstruksi hijau dan ramah lingkungan.

Di Indonesia, sebagian besar lembaga pemerintah dan swasta belum berhasil memenuhi target mereka dalam membentuk dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan dalam proyek-proyek pembangunan mereka. Sebagai akibatnya, semakin lama akan semakin berat beban biaya sosial dan ekonomi yang harus ditanggung oleh pemerintah dan pihak swasta dalam hal ini. Demikian disampaikan Ketua Ikatan Arsitek Sumut (IAI) Ahmad Delianur Nasution kepada wartawan dalam seminar "Lafarge: Solusi Konstruksi yang Efisien dan Berkelanjutan" yang diselenggarakan oleh Lafarge Cement Indonesia (LCI) di Medan Club, Kamis (27/10).
Salah satu ciri utama dari sebuah bangunan berkelanjutan, tambah Delianur, adalah kemampuannya dalam mengurangi dampak lingkungan secara signifikan. Hal ini meliputi langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon, memperkecil penggunaan sumber-sumber alam seperti misal air, mengurangi sisa-sisa polutan, meningkatkan penggunaan bahan-bahan daur ulang, dan mempromosikan pilihan moda transportasi berkelanjutan seperti misal penggunaan sepeda dan transportasi publik lainnyaa. Tampil juga sebagai pemakalah jurnalis senior Arbain Rambey, Palty Hengky Anakampun (LCI), dam Paul Testard (LCI).
Pada kesempatan yang sama, Vice President CSR Communications LCI Nuke Prabandari mengatakan sebagai realisasi implementasi dari komitmennya pada pembangunan berkelanjutan, Lafarge Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) cabang Sumatera Utara, telah mengembangkan sebuah program yang disebut Program Rumahku. Program ini memiliki visi penyediaan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan perumahan yang layak. Tentu saja rumah-rumah tersebut dibuat berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan milik Lafarge Cement Indonesia.


Dari laporan ini perlu saya tambahkan bahwasannya Lafarge Cement Indonesia telah berhasil mengurangi emisi gas CO2 sebanyak 10 % dalam produksinya. Seperti yang kita ketahui bahwasannya gas CO2 salah satu penyebab dari pemanasan global. Karena gas tersebut akan membentuk efek rumah kaca (green house). Terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang mencintai lingkungan hidup, khususnya lingkungan hidup di negeri ini. Pulang dari seminar ini dapat Lucky Draw atau Door Price berupa jam dinding dan payung. Alhamdulillah bisa untuk di rumah payungnya dan jamnya di lab. komputer sekolah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar