Sabtu, 05 Mei 2012

Jadilah Manusia yang Ingin Selalu Belajar






Saya berpikir belum terlambat untuk mem-posting berita ini di blog. Satu bulan yang lalu yaitu April 2012, Indonesia membuat 'hajatan besar' dengan nama Ujian Nasional 2012. Dana yang dihabiskan untuk hajatan ini berkisar Rp 600 milyar. Jumlah yang sangat besar untuk mencari barometer kemajuan pendidikan di Indonesia.

Rabu, 15 Februari 2012

Kendaraan Pribadi atau Kendaraan Dinas





Tanpa bermaksud untuk usil dengan privasi seseorang atau iri dengan ekspresi diri seseorang, saya melihat hal ini perlu ditertibkan. Bukankah sudah ada aturan yang mengatur untuk plat nomor kendaraan. Sangat disayangkan pelaku dari penggunaan/pemakaian stiker di plat nomor ini adalah aparat. Ditambah lagi pelakunya bukan satu atau dua orang, kalau dilihat hampir setiap kendaraan aparat ditambahi stiker ini.

Sabtu, 31 Desember 2011

Catatan Akhir Tahun 2011


Adakah harapan Open Source di Tahun 2012 akan lebih baik?
Melihat sampai dengan akhir Tahun 2011 tidak ada sosialisasi tambahan, sulit rasanya di 2012 dapat lebih baik. Sosialisasi dalam hal ini adalah yang dilaksanakan oleh pemerintah. Kalau sosialisasi dari komunitas hampir setiap bulan dilaksanakan dalam bentuk kopdar (kopi darat). Berdasarkan surat edaran dari Menteri Pendayaan Aparatur Negara (PAN) No.SE/01/M.PAN/3/2009 tanggal 30 Maret 2009 Tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS), diharapkan selesai penerapannya paling lambat 31 Desember 2011. Melihat isi dari surat edaran tersebut yang ditujukan kepada : 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, 2. Panglima TNI, 3. Jaksa Agung, 4. Kepala Kepolisian RI, 5. Gubernur Bank Indonesia, 6. Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, 7. Para Pimpinan Kesekretaritan Lembaga Negara dan Lembaga Lainnya, 8. Para Gubernur, 9. Para Bupati/Walikota, 10. Para Direksi BUMN, seharusnya sudah mulai tampak actionnya terutama di dunia pendidikan. Realitanya tidak seperti itu, masih banyak dalam pembuatan laporan ke Dinas Pendidikan yang mengharuskan menggunakan aplikasi office keluaran dari Microsoft Corp.

Open Mind & Open Source Part 2


Manfaat apa yang diperoleh bila menggunakan open source? Ini yang mungkin ditanyakan kepada setiap orang ketika dihadapkan dengan sesuatu yang baru. Selama ini mungkin mindsetnya hanya Windows untuk menjalankan PC atau Laptop. Hal ini berdasarkan pengalaman penulis saat memperkenalkan open source kepada guru-guru di sekolah.
Untuk produk dari Microsoft Corp. yang mengharuskan kepada pengguna membeli license, yang sebenarnya selama ini mereka tidak ketahui. Mereka menganggap setiap beli PC atau Laptop sudah berikut 'program'nya untuk bisa dipakai kerja.
Memang ironi bila kita mendengarnya. Tapi itulah realitanya yang ada di negeri ini. Seakan-akan jauh sekali jurang antara yang 'tau' dengan yang 'tidak tau'. Tidak salah kiranya sewaktu pemakaian gas elpiji 3 kg banyak rakyat negeri ini yang menjadi korban.

Rabu, 28 Desember 2011

Install Driver Wifi Realtek rtl 8191se di Debian 6.0 Squeeze



Bila sudah berhasil menginstall OS Debian 6.0, langkah berikutnya adalah meng update nya sambil memasang firmware realtek. Syaratnya adalah harus terkoneksi dengan internet bisa lewat LAN atau lewat USB Modem. Dalam kasus ini saya menggunakan Netbook SMK Zyrex yang ternyata mempunyai wifi Realtek rtl 8191se. Pakai OS Ubuntu sebenarnya wifi sudah bisa terdeteksi, tapi pada netbook ini ada masalah pada BIOS nya. Ini yang menjadi alasan kenapa pada netbook ini saya menggunakan OS Debian, di samping itu karena Ubuntu merupakan turunan dari Debian.
Buka terminal ketikkan

Sabtu, 05 November 2011

Catatan Seputar Seminar Lafarge Cement Indonesia



Kamis tanggal 27 Oktober 2011 kemarin diajak atau diundang ikut Seminar dari Lafarge Cement Indonesia. Diundang karena salah satu blogger, dan pesertanya lebih banyak dari kalangan jurnalis dan media. Berikut ini adalah laporannya :
Seminar Lafarge Sustainable Construction
Lafarge terus memperkuat komitmennya
dalam konstruksi hijau dan ramah lingkungan.

Di Indonesia, sebagian besar lembaga pemerintah dan swasta belum berhasil memenuhi target mereka dalam membentuk dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan dalam proyek-proyek pembangunan mereka. Sebagai akibatnya, semakin lama akan semakin berat beban biaya sosial dan ekonomi yang harus ditanggung oleh pemerintah dan pihak swasta dalam hal ini. Demikian disampaikan Ketua Ikatan Arsitek Sumut (IAI) Ahmad Delianur Nasution kepada wartawan dalam seminar "Lafarge: Solusi Konstruksi yang Efisien dan Berkelanjutan" yang diselenggarakan oleh Lafarge Cement Indonesia (LCI) di Medan Club, Kamis (27/10).
Salah satu ciri utama dari sebuah bangunan berkelanjutan, tambah Delianur, adalah kemampuannya dalam mengurangi dampak lingkungan secara signifikan. Hal ini meliputi langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon, memperkecil penggunaan sumber-sumber alam seperti misal air, mengurangi sisa-sisa polutan, meningkatkan penggunaan bahan-bahan daur ulang, dan mempromosikan pilihan moda transportasi berkelanjutan seperti misal penggunaan sepeda dan transportasi publik lainnyaa. Tampil juga sebagai pemakalah jurnalis senior Arbain Rambey, Palty Hengky Anakampun (LCI), dam Paul Testard (LCI).
Pada kesempatan yang sama, Vice President CSR Communications LCI Nuke Prabandari mengatakan sebagai realisasi implementasi dari komitmennya pada pembangunan berkelanjutan, Lafarge Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) cabang Sumatera Utara, telah mengembangkan sebuah program yang disebut Program Rumahku. Program ini memiliki visi penyediaan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan perumahan yang layak. Tentu saja rumah-rumah tersebut dibuat berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan milik Lafarge Cement Indonesia.


Senin, 03 Oktober 2011

Budaya Nyolong


Susah juga menjadi orang yang mencintai republik ini. Selalu ingin mengkritik dan memberi saran terhadap kebijaksanaan pemerintah yang tidak sesuai dengan kebenaran. Tapi sayangnya saya bukan seorang aktifis dan bukan anggota legislatif. Mudah-mudahan blog ini bisa menjadi kritik dan saran untuk republik ini. Prihatin saya muncul ketika tiba di lampu merah. Ada beberapa manusia berhenti sebentar, lihat kanan-kiri bila 'aman' terobos. Inilah realitas sehari-hari yang saya jumpai di beberapa lampu merah di Medan. Mencuri 'lampu merah' mungkin itu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan realitas itu. Siapa sajakah orang yang mencuri 'lampu merah' ini? Mulai dari anak sekolah, pekerja, sampai pada aparat yang melakukannya. Ungkapan berikutnya adalah AADRi (Ada Apa Dengan Republik ini). Apakah ini refleksi dari kondisi pemerintah saat ini? Banyaknya kasus korupsi yang dilakukan pejabat pemerintah yang menular ke orang yang di bawahnya.