Sabtu, 05 Mei 2012

Jadilah Manusia yang Ingin Selalu Belajar






Saya berpikir belum terlambat untuk mem-posting berita ini di blog. Satu bulan yang lalu yaitu April 2012, Indonesia membuat 'hajatan besar' dengan nama Ujian Nasional 2012. Dana yang dihabiskan untuk hajatan ini berkisar Rp 600 milyar. Jumlah yang sangat besar untuk mencari barometer kemajuan pendidikan di Indonesia.

Pelaksanaan Ujian Nasional yang menggunakan standar kelulusan ini sudah berlangsung selama 8 tahun. Awal pertama Ujian Nasional (UN) menggunakan model ujian perbaikan bila tidak lulus, kemudian model menggunakan ujian paket bila tidak lulus, terakhir adalah model mengulang tahun berikutnya bila tidak lulus. Sejak diberlakukannya model paket dan mengulang tahun berikutnya, ujian nasional menjadi 'hantu' bagi sebagian siswa yang tidak siap. Atau sesuatu yang 'biasa saja' bagi sebagian siswa lainnya. Pengertian 'biasa saja' bisa ditafsirkan tidak ada yang istimewa dari UN karena siswanya selalu belajar dan mendapat nilai di atas rata-rata. Pengertian 'biasa saja' lainnya adalah belajar tidak belajar mudah-mudahan lulus.
Pada postingan ini saya tidak akan menjelaskan tentang pengertian 'biasa saja'. Ada ungkapan yang mengatakan “Mutiara meskipun letaknya jauh di dalam lautan selalu berharga dan dicari orang, dan serapat-rapatnya bangkai dibungkus akan tercium juga”. Mudah-mudahan pembaca bisa mengerti ungkapan itu. Jadilah seperti mutiara yang berharga itu, meskipun engkau jauh di dalam lautan. Dan jangan seperti bangkai yang busuk baunya yang pasti tercium meskipun engkau rapat membungkusnya. Kembali kepada UN kita, UN juga menjadi ajang tarik-menarik antara kejujuran dan kecurangan. Kita bisa lihat bersama-sama bagaimana pengamanan yang begitu ketat dalam pengambilan naskah soal. Pejabat yang mengunjungi tempat-tempat pelaksanaan UN, baik sebelum maupun saat pelaksanaan UN. Sekolah yang mengadakan do'a bersama, bahkan ada sekolah yang mengadakan sholat malam bersama. Semua itu dilakukan demi terlihat jujur dalam pelaksanaannya. Tapi benarkah demikian? Di sini saya akan memperlihatkan hasil try out siswa sebelum UN dilaksanakan. Kemudian lihat berita kelulusan UN di media. Benarkah UN sebagai barometer kemajuan pendidikan di Indonesia?
Satu hal yang ingin saya sampaikan “Jangan jadikan generasi negeri ini seperti buaya”. Buaya tidak hanya makan daging, bangkai pun suka. Berikan yang baik bagi generasi negeri ini dan jangan berikan yang tidak baik. Cukuplah negeri ini menghasilkan 'buaya' selama 8 tahun lewat hajatan besar yang bernama Ujian Nasional.
Kepada generasi negeri yang jujur tetaplah istiqomah Insya Allah predikat 'mutiara' ada pada dirimu. Tetap selalu belajar dalam mencari ilmu, bisa di sekolah maupun di luar sekolah. Saya berharap negeri ini ke depan dipimpin oleh orang-orang yang jujur dan berilmu, bukan yang seperti kita lihat sehari-hari di media. Beberapa mantan pejabat ditangkap karena tidak jujur, negeri ini diurus oleh orang-orang yang tidak berilmu sehingga tidak ada kejelasan mau dibawa kemana negeri ini. Pejabat negeri ini lebih banyak mengikuti selera negara-negara neo-kapitalis yang jelas-jelas merupakan penjajahan gaya baru.

7 komentar:

  1. pak, saya boleh pesan sama bapak, kaset windows server 2012 atau 2007 pak ^_^
    kalau ada saya bayari ya pak ^_^
    kalau bisa jangan mahal - mahal, Rildwan ingin belajar server di windows server

    kalau bisa senen saya beli ya pak di X - TKJ 1

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf ya Ridwan baru buka blog di tahun 2015. Saya ngga punya W server dan tidak pakai W server.

      Hapus
  2. Jika hidup mu terasa pahit
    Maka manis kan lah dengan rasa bersyukur

    Anjay slebew

    BalasHapus
  3. Mantap pak Srepeettttt tewwwwww tewwww

    BalasHapus
  4. Ooooohhhhh Tenannnn

    BalasHapus
  5. Mantap pak Rony lanjut kan pak

    BalasHapus