Saya berpikir belum terlambat untuk mem-posting berita ini di blog. Satu bulan yang lalu yaitu April 2012, Indonesia membuat 'hajatan besar' dengan nama Ujian Nasional 2012. Dana yang dihabiskan untuk hajatan ini berkisar Rp 600 milyar. Jumlah yang sangat besar untuk mencari barometer kemajuan pendidikan di Indonesia.
Pelaksanaan Ujian Nasional yang menggunakan standar kelulusan ini sudah berlangsung selama 8 tahun. Awal pertama Ujian Nasional (UN) menggunakan model ujian perbaikan bila tidak lulus, kemudian model menggunakan ujian paket bila tidak lulus, terakhir adalah model mengulang tahun berikutnya bila tidak lulus. Sejak diberlakukannya model paket dan mengulang tahun berikutnya, ujian nasional menjadi 'hantu' bagi sebagian siswa yang tidak siap. Atau sesuatu yang 'biasa saja' bagi sebagian siswa lainnya. Pengertian 'biasa saja' bisa ditafsirkan tidak ada yang istimewa dari UN karena siswanya selalu belajar dan mendapat nilai di atas rata-rata. Pengertian 'biasa saja' lainnya adalah belajar tidak belajar mudah-mudahan lulus.
Pada postingan ini saya tidak akan menjelaskan tentang pengertian
'biasa saja'. Ada ungkapan yang mengatakan “Mutiara meskipun
letaknya jauh di dalam lautan selalu berharga dan dicari orang, dan
serapat-rapatnya bangkai dibungkus akan tercium juga”.
Mudah-mudahan pembaca bisa mengerti ungkapan itu. Jadilah seperti
mutiara yang berharga itu, meskipun engkau jauh di dalam lautan. Dan
jangan seperti bangkai yang busuk baunya yang pasti tercium meskipun
engkau rapat membungkusnya. Kembali kepada UN kita, UN juga menjadi
ajang tarik-menarik antara kejujuran dan kecurangan. Kita bisa lihat
bersama-sama bagaimana pengamanan yang begitu ketat dalam pengambilan
naskah soal. Pejabat yang mengunjungi tempat-tempat pelaksanaan UN,
baik sebelum maupun saat pelaksanaan UN. Sekolah yang mengadakan do'a
bersama, bahkan ada sekolah yang mengadakan sholat malam bersama.
Semua itu dilakukan demi terlihat jujur dalam pelaksanaannya. Tapi
benarkah demikian? Di sini saya akan memperlihatkan hasil try out
siswa sebelum UN dilaksanakan. Kemudian lihat berita kelulusan UN di
media. Benarkah UN sebagai barometer kemajuan pendidikan di
Indonesia?
Satu hal yang ingin saya sampaikan “Jangan jadikan generasi negeri
ini seperti buaya”. Buaya tidak hanya makan daging, bangkai pun
suka. Berikan yang baik bagi generasi negeri ini dan jangan berikan
yang tidak baik. Cukuplah negeri ini menghasilkan 'buaya' selama 8
tahun lewat hajatan besar yang bernama Ujian Nasional.
Kepada generasi negeri yang jujur tetaplah istiqomah Insya Allah
predikat 'mutiara' ada pada dirimu. Tetap selalu belajar dalam
mencari ilmu, bisa di sekolah maupun di luar sekolah. Saya berharap
negeri ini ke depan dipimpin oleh orang-orang yang jujur dan berilmu,
bukan yang seperti kita lihat sehari-hari di media. Beberapa mantan
pejabat ditangkap karena tidak jujur, negeri ini diurus oleh
orang-orang yang tidak berilmu sehingga tidak ada kejelasan mau
dibawa kemana negeri ini. Pejabat negeri ini lebih banyak mengikuti
selera negara-negara neo-kapitalis yang jelas-jelas merupakan
penjajahan gaya baru.
pak, saya boleh pesan sama bapak, kaset windows server 2012 atau 2007 pak ^_^
BalasHapuskalau ada saya bayari ya pak ^_^
kalau bisa jangan mahal - mahal, Rildwan ingin belajar server di windows server
kalau bisa senen saya beli ya pak di X - TKJ 1
Maaf ya Ridwan baru buka blog di tahun 2015. Saya ngga punya W server dan tidak pakai W server.
Hapussetuju pak
BalasHapusJika hidup mu terasa pahit
BalasHapusMaka manis kan lah dengan rasa bersyukur
Anjay slebew
Mantap pak Srepeettttt tewwwwww tewwww
BalasHapusOoooohhhhh Tenannnn
BalasHapusMantap pak Rony lanjut kan pak
BalasHapus