Sabtu, 31 Desember 2011

Open Mind & Open Source Part 2


Manfaat apa yang diperoleh bila menggunakan open source? Ini yang mungkin ditanyakan kepada setiap orang ketika dihadapkan dengan sesuatu yang baru. Selama ini mungkin mindsetnya hanya Windows untuk menjalankan PC atau Laptop. Hal ini berdasarkan pengalaman penulis saat memperkenalkan open source kepada guru-guru di sekolah.
Untuk produk dari Microsoft Corp. yang mengharuskan kepada pengguna membeli license, yang sebenarnya selama ini mereka tidak ketahui. Mereka menganggap setiap beli PC atau Laptop sudah berikut 'program'nya untuk bisa dipakai kerja.
Memang ironi bila kita mendengarnya. Tapi itulah realitanya yang ada di negeri ini. Seakan-akan jauh sekali jurang antara yang 'tau' dengan yang 'tidak tau'. Tidak salah kiranya sewaktu pemakaian gas elpiji 3 kg banyak rakyat negeri ini yang menjadi korban.

Langsung saja, manfaat yang diperoleh dari penggunaan open source adalah :
  1. Terhindar dari pemakaian software ilegal atau bajakan. Ini yang sebenarnya belum diketahui oleh rakyat negeri ini. Hukum atau undang-undangnya sudah ada dan sanksi hukumnya juga cukup berat.
  2. Sebagai pengguna open source kita sangat diuntungkan, dalam arti tidak ada biaya untuk sebuah license.
  3. Bila menggunakan Linux maka virus komputer tidak jalan di operating system tersebut.
  4. Ikut memajukan produksi dalam negeri. Saat ini banyak sekali operating system buatan anak negeri, salah satunya yang tidak putus-putusnya didukung oleh komunitas adalah BlankOn. Sampai saat ini telah mengeluarkan versi 7.0 Patimura. Untuk tahun 2012 akan keluar versi 8.0 Rote.
  5. Bisa ikut perpartisipasi dalam pengembangan open source. Artinya kita boleh membuat operating system sendiri berdasarkan operating system yang sudah ada. Contohnya BlankOn dan Linuxmint yang merupakan turunan Ubuntu.
Itu yang mungkin yang dapat saya jelaskan tentang manfaat menggunakan open source. Yang kedua yang ingin saya jelaskan adalah bagaimana menghindari menggunakan software bajakan. Pertama, perkenalkan adanya open source software di dunia pendidikan. Ada suatu yang ingin saya katakan jika tidak bisa masuk di pikiran 'bapaknya' lakukan pada 'anaknya'. Jika para pengambil kebijakan 'negeri' ini tidak bisa lagi menerima kebenaran lakukan pada generasi di bawahnya. Hal ini sudah saya coba kerjakan dalam lingkungan pendidikan. Kedua, saya ingin katakan jika tidak bisa semua, minimal satu atau dua software aplikasi kita gunakan open source. Jika belum dapat mengoperasikan Operating System Linux, di dalam Operating System Windows kita install open source software. Sebagai contoh untuk aplikasi software office coba kita menggunakan open office, browser kita gunakan FireFox, Google Chrome, Opera, dan lain sebagainya. Ketiga, ikut mengkampanyekan penggunaan Open Source Software sesuai dengan profesinya. Sebagai contoh sebagai guru atau dosen coba presentasi materi belajar dengan Open Office Impress. Ada sebuah cerita yang saya alami di sebuah SMP, muridnya protes kepada guru wali karena menggunakan Windows bajakan. Kemudian si guru bertanya kepada muridnya dari mana bisa tahu kalau dia menggunakan Windows bajakan. Si murid menjelaskan berdasarkan penjelasan dari 'Pak Ronny'. Ada kebanggaan tersendiri mendengarnya. Keempat, selalu katakan saat instalasi Windows bajakan itu adalah ilegal. Gunakan hal itu dalam 'kerangka' belajar dan bukan mencari 'rezeki' (kecuali yang punya gadget memaksa …).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar