Senin, 03 Oktober 2011

Open Mind & Open Source Part 1

Saat kebenaran selalu dituntut dalam setiap aktifitas, baik aktifitas duniawi maupun aktifitas ibadah, saat itulah kita mulai mengkoreksi apa yang selama ini kita lakukan. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang dalam hidupnya tidak hanya memikirkan enak atau tidak enaknya yang mereka kerjakan. Tapi mereka lebih memikirkan apakah yang mereka lakukan bernilai kebenaran. Kata ustad yang pernah saya dengar : “aktifitas yang mereka kerjakan dari pagi hingga petang mempunyai ukuran benar atau salah bukan enak atau tidak enak”. Mereka atau orang-orang ini mempunyai open mind terhadap segala sesuatu yang mereka lakukan. Di bidang ICT (Information Communication & Technology) kita mengenal adanya OSS (Open Source Software).
OSS adalah perangkat lunak yang menggunakan kode terbuka sehingga dapat dipelajari cara kerjanya, dapat dimodifikasi dan dapat disebarluaskan, selain dapat digunakan (www.opensource.org). Open source bukan produk, bukan vendor, dan bukan nama teknologi, tapi cara pengembangan dan pendistribusian software. Salah satu bagian dari Open Source Software adalah Free Software. Free Software adalah perangkat lunak bebas atau merdeka (www.fsf.org). Empat kebebasan dalam Free Software adalah : 1) bebas menggunakan untuk apa saja, 2) bebas mempelajari cara kerjanya, 3) bebas mengcopy, 4) bebas mengembangkan dan menyebarkan. Free Software sejalan dengan Open Source, lalu digabung jadi FOSS (Free/Open Source Software). Bagi Indonesia menggunakan FOSS mendatangkan banyak keuntungan di bidang ICT. Salah satunya biaya untuk membeli license software tidak ada. Sehingga kita tidak dibebani biaya yang tinggi untuk dapat bekerja dengan menggunakan perangkat IT. Di sisi yang lain software ber-license mendapat perlindungan hukum di Indonesia lewat UU HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Ini merupakan sesuatu yang menggembirakan : FOSS sudah ada, di sisi yang lain software ber-license dilindungi. Tinggal saja maukah kita Open Mind dengan kenyataan ini? Jawaban kembali kepada diri masing-masing, apakah Anda tergolong kepada orang-orang yang saya sebutkan di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar